Wamenpar: Gerakan Wisata Bersih Desa Besakih layak jadi percontohan
Desa Besakih, salah satu destinasi wisata yang terkenal di Bali, telah menjadi percontohan bagi Gerakan Wisata Bersih yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenpar) Angela Tanoesoedibjo saat melakukan kunjungan ke Desa Besakih baru-baru ini.
Desa Besakih merupakan desa yang terletak di kaki Gunung Agung dan terkenal dengan Pura Besakih yang merupakan pura terbesar dan tertua di Bali. Namun, selama ini Desa Besakih juga menghadapi masalah sampah yang cukup serius akibat tingginya jumlah wisatawan yang datang setiap harinya. Untuk itu, Gerakan Wisata Bersih yang digagas oleh Kemenparekraf diharapkan dapat membantu Desa Besakih untuk mengelola sampah dengan lebih baik.
Dalam kunjungannya, Wamenpar Angela Tanoesoedibjo menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Desa Besakih dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah. “Desa Besakih layak menjadi percontohan bagi destinasi wisata lainnya dalam menerapkan prinsip-prinsip wisata bersih. Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata, kita bisa menciptakan lingkungan wisata yang bersih dan berkelanjutan,” ujar Wamenpar.
Selain itu, Wamenpar juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Kita semua harus berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, baik sebagai wisatawan maupun sebagai masyarakat lokal. Dengan bersama-sama menjaga kebersihan, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi semua,” tambahnya.
Dengan adanya Gerakan Wisata Bersih, diharapkan Desa Besakih dan destinasi wisata lainnya di Indonesia dapat menjadi contoh bagi seluruh dunia dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah dengan baik. Semoga dengan kesadaran dan kerjasama semua pihak, pariwisata Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.