Sebuah studi baru-baru ini telah menunjukkan bahwa Flourida di air minum dapat berdampak buruk pada perkembangan otak anak, yang dapat menyebabkan penurunan skor IQ. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para orangtua di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Flourida telah lama digunakan sebagai bahan tambahan dalam air minum untuk meningkatkan kesehatan gigi. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa paparan flourida pada tingkat yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi otak, terutama pada masa perkembangan anak-anak.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspectives, para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan konsentrasi flourida yang tinggi dalam air minum memiliki skor IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang tinggal di daerah dengan konsentrasi flourida yang rendah.
Efek negatif dari flourida pada otak dapat terjadi karena zat tersebut dapat mengganggu fungsi hormon tiroid, yang sangat penting untuk perkembangan otak yang sehat. Selain itu, flourida juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan mempengaruhi kemampuan belajar dan berpikir anak.
Para ahli kesehatan merekomendasikan agar para orangtua memperhatikan kualitas air minum yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka. Mereka juga menyarankan untuk menggunakan filter air untuk menghilangkan flourida dari air minum, atau memilih air minum yang tidak mengandung flourida.
Sebagai orangtua, sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan air minum yang aman dan sehat, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kesehatan otak adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan anak, dan kita harus melakukan segala upaya untuk melindungi mereka dari paparan zat berbahaya seperti flourida. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.